SEJARAH ANIMASI INDONESIA
Perkembangan Animasi Di Indonesia
Perkembangan animasi Indonesia
mungkin bisa diawali dari tahun 1952 saat Presiden
Soekarno mengirim salah seorang putra bangsa bernama Dukut
Hendronoto atau yang lebih dikenal sebagai Pak Ook belajar
animasi ke Walt Disney di Amerika Serikat.
Dukut Hendronoto (Pak Ook)
Sekembalinya di Indonesia, Pak Ook
langsung berkarya dengan membuat animasi hitam putih dua dimensi untuk iklan
kampanye pemilihan umum pertama di Indonesia yang diberi Si Doel
Memilih . Film yang diproduksi oleh Pusat Produksi Film Negara (PPFN)
ini bisa disebut sebagai film animasi Indonesia pertama.
Sayangnya saat Pak Ook hijrah ke
TVRI (Televisi Republik Indonesia) untuk lebih mengembangkan animasi, pada 1963 program
tersebut dilarang karena dianggap konsumtif.
Luqman Latief Keele
Pada 1970-an di Jakarta berdiri
sebuah studio animasi yaitu Anima Indah. Studio animasi ini
didirikan Luqman Latief Keele, seniman asal Amerika yang mencintai
budaya Indonesia. Staf produksi Anima Indah ini dilatih di Studio group Dart
dan Toei di Tokyo, Jepang, di antaranya Darmoro Sudarsono, Purnomohadi,
Partono, Denny Allaudsyah Djonaid, Wagiono Sunarto, Heru, Sudarmadji. Anima
Indah termasuk yang mempelopori animasi di Indonesia karena menyekolahkan
krunya di Inggris, Jepang, Amerika, dan lain-lain. Anima Indah ini berkembang
dengan baik namun hanya di bidang periklanan.
Drs. Suyadi
Di tahun 1972 muncul
beberapa film animasi yang dibuat oleh Drs. Suyadi (di kenal
sebagai Pak Raden) di sebuah lembaga bernama Training Aid Center (TAC), lembaga
di bawah UNICEF yang berada di Jalan Surapati.
Tahun 1973 muncul
Festival Film Mini yang diprakarsai oleh Dewan Kesenian Jakarta, lalu di 1974
sebuah film animasi berjudul Batu Setahun karya Dwi
Koendoro, I Santosa, dan Pramono, serta di sutradarai
oleh Suyadi, meraih juara 1 pada festival ini. Suyadi alias
Pak Raden ini sendiri sejak 1974 telah menjadi seorang
animator Indonesia yang bekerja full time sejak 1974.
Dwi Koendoro
Film berjudul Trondolo pada
tahun 1975 meraih juara 2 pada Festival Film Mini, merupakan
karya Dwi Koendoro yang digarap bersama Jun Saptohadi dengan
menggunakan kamera seluloid 16mm.
Dwi Koendoro di 1976 masih mendominasi Festival Film Mini DKJ, kali
ini bersama Pramono meraih juara 1 di festival ini dengan film
berjudul “Kayak Beruang” dalam bentuk “animasi obyek”.
Di tahun yang sama Denny
A.Djunaid, Wagiono Sunarto, Darmoro Sudarsono, Purnomohadi, Partono dari PT.
Anima Indah mendapatkan keempatan memperdalam animasi dari Claire
Weeks, yang merupakan salah satu mantan animator Walt Disney Studio.
Sayangnya pada 1977 Anima
Indah bubar. Meskipun tak bertahan lama namanya tetap terabadikan
sebagai salah satu pelopor dalam sejarah animasi di Indonesia.
Sementara itu, di tahun yang sama,
Gotot Prakosa membuat animasi berjudul “Impulse” (1977) dan “Meta-meta” serta
“Jalur” di tahun 1978.
Wagiono SunartoDenny A
Junaid
Setelah bubar. Luqman Keele,
Wagiono, dan Denny A. Djunaid membuat film korporat
Semen Gresik Perkembangan Alamiah di 1978, ini merupakan gabungan
animasi dan live-action yang mendapat penghargaan di Award
of Creative Excelence dari Chicago Industrial Film Festival 1978.
Timun Mas
Suyadi (Pak Raden) di 1979 membuat film animasi seluloid
berjudul Timun Mas berdurasi 15 menit yang merupakan cerita
dari legenda lokal yang disisipkan dalam film televisi Si Unyil produksi Perusahaan
Produksi Film Negara (PPFN).
Wagiono Sunarto
Era 1980-an dianggap
sebagai kebangkitan animasi Indonesia. Hal ini terbukti dengan maraknya film
animasi diantaranya Rimba Si Anak Angkasa dengan sutradara Wagiono
Sunarto yang merupakan hasil kolaborasi beberapa animator lokal.
Petualangan Si Huma
Disusul Petualangan Si Huma produksi
oleh PPFN, merupakan animasi serial TV yang berdurasi 5 menit tiap episodenya,
dengan desain karakter dan backgroundnya yang digarap sederhana.
Memasuki tahun 1990 diwarnai
kelahiran beberapa studio animasi seperti Asiana Wang Animation (bekerjasama
dengan Wang Film Animation Taiwan), Evergreen, Marsa Juwita
Indah, Red Rocket Animation Studio (Bandung), Bening
Studi (Yogyakarta) dan Tegal Kartun (Tegal).
Serial kartun Satria
Nusantara sebanyak 23 episode ditayangkan oleh TPI pada 1993. Film
seri kartun ini adalah karya ProAnimasindo yang
keseluruhan proses dikerjakan di Indonesia termasuk pasca produksinya yang
dikerjakan oleh Gema Cipta Media Animasindo, episode
lainnya yang dibuat atas kerjasama dengan PT Nurtanio dan
merupakan film animasi 3D pertama yang dibuat oleh studio animasi dari Surabaya (selama
13 episode).
Nariswandi Piliang
Tahun 1995 bertaburan
film animasi, di antaranya Legenda Buriswara, dibuat berdasarkan
cerita Mahabarata, disutradarai oleh Nariswandi Piliang. Mulai
tumbuhnya beberapa stasiun TV swasta sehingga animasi mulai marak kembali namun
hanya sebatas kebutuhan iklan.
YuwonoHELA HELI
HELO
Kemudian ada pula HELA,
HELI, HELO produksi PT INDEX disutradarai Yuwono,
tayang di TPI menceritakan tentang helikopter bernama Hela, Heli, Helo yang
sering diganggu pesawat jet jahat. Ini merupakan film animasi 3D pertama
yang dibuat di Surabaya.
Departemen Kebudayaan & Pariwisata menggelar event Pekan Komik dan
Animasi Nasional (PKAN) pada 12 Februari 1998, ini
merupakan ajang yang kedua kalinya digelar di Jakarta. Tanggal tersebut
dideklarasikan sebagai Hari Komik dan Animasi Nasional
oleh Dirjen Kebudayaan Depdiknas, Ibu Edi Sedyawati, dan
menampilkan beberapa karya animasi dari beberapa studio seperti Red
Rocket Animation, Animagic Studio, Denny Animation, Dwi Koen Studio, dan Studio
MOCA.
Herijanto JudartaKancil
Masih di tahun 1998, bermunculan
film-film animasi yang berbasis cerita rakyat, salah satunya adalah Petualangan
si Kancil yang dipelopori oleh Bening Studio dengan Herijanto
Judarta sebagai produsernya. Film ini menceritakan seekor kancil
cerdik yang pintar dan selalu lolos dari binatang lain yang menjahilinya.
Kancil selalu berbuat ulah kepada hewan lain dan membuat hewan yang lain kesal,
namun karena kancil pintar maka ia selalu menang lolos dari yang menjahilinya.
Bawang Merah Bawang Putih
Film animasi lain adalah Bawang
Merah Bawang Putih juga diproduksi Bening Studio pada 1998 dengan Herijanto
Judarta sebagai produsernya. Menceritakan dongeng Indonesia yang
berasal dari Riau tentang dua orang gadis cantik kakak beradik yang memiliki
sifat dan perangai sangat berbeda lagi bertolak belakang, serta mengenai
seorang ibu tiri yang tidak adil dan pilih kasih.
Red Rocket Animation Studio –
Bandung merupakan salah satu studio
animasi di Indonesia yang paling produktif dibandingkan studio animasi lainnya,
dengan lebih banyak memproduksi animasi untuk kebutuhan iklan TV dan TV
bumpers, pada tahun 2000 studio ini memproduksi beberapa
serial animasi TV, di antaranya Dongeng Aku dan Kau, Kilip
dan Puri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek serta Si
Kurus dan Si Macan.
Di tahun tersebut animasi
cukup populer karena menggabungkan animasi 2D dan 3D. Selain Red Rocket, Bening
Animation Studio yang juga membuat serial TV animasi yang berbasis cerita
rakyat sebanyak 16 episode seperti Pangeran Katak, Hang Tuah, Lutung
Kasarung, dan lain-lain.
Tahun 2003 animasi
3D mulai bermunculan di layar lebar, seperti Janus Prajurit Terakhir (Juni
2003), kemudian Studio Kasat Mata membuat Homeland (Mei
2004) yang merupakan film animasi 3D berdurasi panjang untuk layar lebar.
Heri KurniawanTikus
Garuda vs Tikus, film animasi 2 D berdurasi 30 detik karya Heri
Kurniawan salah satu animasi Indonesia yang ditayangkan di Goethe
Institute Jerman pada 30 – 31 Juli 2010.
Pada Suatu KetikaLakon Animasi
Ada pula film animasi berjudul Pada
Suatu Ketika dibuat pada 2011 oleh LakonAnimasi berdurasi
4 menit 12 detik diupload di YouTube.
Menggapai Bintang
Tahun 2011 lahir pula film Menggapai
Bintang yang merupakan project animasi pendidikan dari DIKNAS,
diproduksi oleh Gunung Batu Enterprise. Film ini disiarkan di tiga stasiun
televisi yaitu MNC TV, Global TV, dan TVRI.
Wiryadi DharmawanSang Suporter
Tahun 2013 Sang Suporter yang
meraih nominasi terbaik Film Animasi Pendek FFI 2013, sebuah
film animasi 2D yang berkisah tentang suporter bola dengan jalan cerita yang
imajinatif, karya Wiryadi Dharmawan.
Fajar NuswantoroBilu Mela
Bilu Mela adalah sebuah proyek animasi yang dikerjakan tahun 2014 oleh
seorang anak bangsa dan berhasil diakui oleh pasar internasional. Fajar
Nuswantoro lulusan dari Intitut Kesenian Jakarta (IKJ) yang sempat
sekian lama mencicipi bekerja di pertelevisian Indonesia, adalah orang di balik
layar terciptanya animasi ini.
Bilu Mela ini ceritanya dibuat
sederhana saja dan tanpa dialog, yaitu seekor ikan berwarna biru (Bilu) dan
ikan berwarna merah (Mela) tinggal di 2 buah akuarium yang berbeda namun
berdekatan. Dari situ muncul berbagai cerita-cerita pendek yang mengangkat
sebuah topik yang lucu dan unik.
Aryanto YuniawanBattle of
Surabaya
Pada tahun yang sama, Battle
of Surabaya sebuah film animasi 2D, drama, aksi dan sejarah Indonesia
produksi MSV Pictures, karya perdana sutradara muda Aryanto Yuniawan diluncurkan.
Film ini menampilkan tokoh dan cerita fiktif, namun berlatar belakang sejarah
perjuangan bangsa Indonesia pada saat perang Surabaya 1945. Trailer film ini
telah meraih beberapa penghargaan, diantaranya Most People’s Choice Award IMTF
(International Movie Trailer Festival) 2013 dan Nominee Best Foreign Animation
Award 15th Annual Golden Trailer Award 2014.
Bercerita petualangan Musa, remaja
tukang semir sepatu yang menjadi kurir bagi perjuangan pejuang arek-arek
Suroboyo dan TKR dalam peristiwa pertempuran dahsyat 10 November 1945 di
Surabaya.
Larjo Show
Larjo, Coki dan Tole, juga mewarnai perkembangan animasi di tahun 2014. Larjo
Show adalah serial animasi 3D berdurasi 3 sampai 5 menit dengan 3
karakter utama berbentuk serangga. Muncul satu minggu sekali setiap senin jam 9
pagi mulai 13 Januari 2014 hingga 14 April 2014. Total akan ada 14 episode yang
bakal tampil. Serial ini bermuatan kritik sosial berupa parodi kehidupan
sehari-hari di Indonesia yang disampaikan dengan komedi. Larjo show dibuat oleh Noise
Animation studio dan disutradarai oleh Riza Endartama.
Kuku Rock You
Kuku Rock You (2014) hasil karya Digital Global
Maxinema (DGM) bekerjasama dengan Elex Media Komputindo dan Gramedia mengangkat
cerita kehidupan sehari-hari. Film ini diharapkan bukan hanya dikonsumsi oleh
anak-anak dibawah umur 12 tahun saja, tapi lebih kepada film keluarga
yang bisa memberikan edukasi dan semoga menjadi momen kebangkitan animasi
lokal.
Plentis Kentus
Di bawah bendera rumah produksi Visual
Expert Production, pada tahun 2015 Patrick Effendy—yang
sebelumnya dikenal sebagai produser CJR—berinisiatif untuk bikin penyanyi cilik
fiktif yang dikenal dengan animasi canggih. Yap, mereka adalah Plentis
dan Kentus, duo anak kecil yang hobi bernyanyi lagu-lagu bertema kehidupan
anak.
Kehadirannya tentu disambut hangat.
Pertama, karena namanya unik dan bikin penasaran. Kedua, karena memang
kontennya bagus dan diperlukan mengingat saat ini sangat jarang ada yang
membawakan lagu untuk anak-anak. Ketiga, animasi dan kemasan cerita duo anak
jangkung dan gemuk ini emang keren.
GWK
Film animasi persembahan dari GWK
Cultural Park (2015), mengisahkan tentang petualangan sang Garuda dalam
mendapatkan Amerta untuk membebaskan Ibunda dari perbudakan. Pemenang
penghargaan Piala Citra Kategori Film Animasi Pendek Tebaik FFI 2015.
Petualangan Si Unyil
Film berformat 3D ini berjudul Petualangan
Si Unyil, trailer film Si Unyil versi terbaru ini sudah diriis
Produksi Film Negara (PFN) Kamis (25 Februari 2016) di Youtube. Proyek
Petualangan Si Unyil 3D ini merupakan kerja sama antara PFN dengan PT
Telkom. Petualangan Si Unyil akan diproduksi sampai tiga musim
penayangan. Satu season ditargetkan tayang dalam waktu setahun. Dalam waktu
tiga tahun berencana membuat versi layar lebarnya.
Proses pembuatannya melibatkan
sejumlah produsen film animasi dan animator yang tergabung dalam AINAKI
(Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia). Kolektif pembuat konten
animasi yang berdiri sejak 2004 itu terdiri dari Castle Production, TPI
Animation Studio, Rumah Animasi Indonesia, Digital Global Maxinema, dan Manimonki
Studios.
Daryl Wilson mewakili AINAKI mengaku tertantang mengerjakan proyek
ini. Pasalnya dalam industri animasi Indonesia, mereka belum memiliki satu
tokoh terkenal yang bisa diangkat dan langsung diterima oleh pasar. Petualangan
Si Unyil diharapkan mampu “memecahkan telur” tersebut.
APLIKASI UNTUK MEMBUAT ANIMASI
1. Plastic Animation Paper
Plastic Animation Paper
Plastic Animation Paper merupakan aplikasi sederhana, efektif dan salah satu yang terbaik untuk membuat animasi 2D atau kartun di 2D.
Plastic Animation Paper menyediakan banyak fitur yang bermanfaat, seperti: menggambar area, menyisipkan gambar berwarna, menyeting frame rate, fitur zoom , menambahkan musik, dll.
Plastic Animation dapat menyimpan animasi dalam gambar dan file video dengan format populer, seperti: GIF, PNG, TIFF, AVI, TGA, dll kamu dapat mempelajari lebih lanjut tentang software ini dari video tutorial dasar berikut.
Link Download Plastic Animation Paper
2. Pencil
pencil
Pencil merupakan perangkat lunak yang memungkinkan kamu membuat animasi 2D dengan mudah menggunakan beberapa alat dan fitur sederhana. Beberapa fitur utamanya adalah: mengatur frame rate, impor gambar , impor suara , menyisipkan warna, dll.
Pencil dapat mengekspor hasil animasi dengan format SWF (Flash Video), X Sheet, Movie, dll. Pencil juga merupakan aplikasi open source, portabel dan cross-platform ( tersedia untuk Mac, Linux dan OS lainnya).
Link Download Pencil
3. Synfig Studio
synfig
Synfig Studio merupakan software animasi 2D gratis dengan banyak fitur berkualitas. Tampilan utamanya dibagi menjadi empat jendela yang berbeda antara lain : tools window, navigator window, editing window, dan parameters window.
Kamu akan dengan efektif dapat menggunakan software ini menciptakan animasi bergerak 2D dan film berkualitas tinggi . Synfig Studio juga merupakan aplikasi open source dan cross-platform (tersedia untuk Mac OS dan Linux juga).
Link Download Synfig Studio
4. Tupi Open 2D Magic
Aplikasi Gratis Untuk Membuat Animasi Bergerak 2D Tupi
Tupi Open 2D Magic adalah program animasi 2D yang menyediakan banyak tools dan fitur yang berguna untuk membuat animasi 2D.
Beberapa alat untuk membuat animasi yang berguna: Pencil, Color, Tweening, dll. Tupi Open 2D Magic juga dapat mengimpor file gambar “SVG” kedalam animasi.
Tupi Open 2D Magic juga dapat mengekspor animasi untuk berbagai gambar dan file video seperti: Flash video, MPG, AVI, PNG array, JPG array dll. Tupi Open 2D Magic merupakan palikasi berkualitas yang Juga tersedia untuk Linux, Mac OS dan lainnya. Kamu juga dapat melihat-lihat galleri animasi di situs resminya.
Link Download Tupi Open 2D Magic
5. Vectorian Giotto
Vectorian Giotto
Vectorian Giotto adalah perangkat lunak yang efektif dan kaya fitur untuk menciptakan animasi flash 2D yang kompleks.
Vectorian Giotto menyediakan beberapa alat yang sangat berguna, efek dan fitur untuk membuat animasi. Beberapa alat yang disediakan antara lain : shapes, pencil, brush, text tool, eye dropper, dll juga dapat menyisipkan gambar, suara, adegan, waktu, dll dalam animasi.
6. Autodesk Maya
autodesk maya
Autodesk Maya adalah sebuah software pembuat animasi 3D yang diterbitkan oleh perusahaan Autodesk yang juga pencipta software 3D sejenis seperti 3ds Max dan juga AutoCAD. Software ini adalah software berbayar bukan opensource yang harga lisencenya mencapai $3.500 (atau setara Rp. 31.500.000,-). Biasanya software ini dipakai oleh para developer film animasi atau juga pengembang software game-game berbasis 3D.
Perbedaanya dengan software sejenis seperti 3ds Max ataupun Blender dan lain sebagainya sebenarnya tidaklah terlalu jauh, karena semua software tersebut sama-sama mempunyai workspace yang bisa diatur sesuai keinginan user agar lebih mudah dilihat, mempunyai tools-tools yang juga hampir sama seperti move, rotate, scale, dan lain sebagainya.
http://www.inamafest.com/news/perkembangan-animasi-di-indonesia