Pengantar
- Bagaimana memahami manajemen layanan sistem informasi ?
Lalu apa itu sistem?
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani
(sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk
mencapai suatu tujuan.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak,
Dalam pengertian yang paling umum ”sistem”adalah sebuah
sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
Dan apa itu informasi?
Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan
pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat
ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi bisa di katakan sebagai
pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi
Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks.
Nah jadi menurut saya, kita dapat memahami bahwa manajemen
sistem informasi itu bisa dikatakan dengan
- Mengapa sangat penting untuk perusahaan ?
- Bagai mana manajemen layanan dapat membantu penyediaan layanan ?
Kerangka I.T.I,L
- Standard untuk manajemen layanan TI
Sebuah perusahaan yang mengimplementasi ITIL akan mendapat berbagai keuntungan, misalnya, pelayanan IT menjadi lebih fokus kepada departemen, pembiayaan akan efektif dan efisien, perubahan IT lebih mudah untuk diatur, dan pada akhirnya berdampak pada pendapatan perusahaan itu sendiri.
- Komponen-komponen I.T.I.L
Terdapat 2 komponen operasional ITIL yaitu :
- Service Support (yaitu aktifitas yang dilaksanakan minimal setiap hari)
- Service Delivery (yaitu aktivitas yang dilaksanakan minimal setahun/kuartal/bulanan)
- Tujuan I.T.I.L
SECTION 2
Strategi Sistem
Informasi
Suatu survei pada 291 executive TI oleh jurnal CIO (Chief
Information Officers) menunjukkan suatu perubahandari TI dalam kerjasama
perusahaan. Sepertiga executive mengatakan bahwa TI adalah untuk menciptakan
strategi bisnis dan dua pertiga lainnya mengatakan bahwa TI untuk menjalankan
strategi. Dengan adanya Teknologi informasi diharapkan untuk kontribusi pada
strategi bisnis. Sebagian dari executive mengatakan bahwa kontribusi untuk
pengembangan strategi adalah lebih penting untuk mereka dan biasanya direktur
perusahaan.
Di dalam bisnis, strategi adalah suatu rancangan untuk
membantu suatu organisasi mengalahkan pesaing nya dan strategi bisnis dapat
menciptakan peluang baru.
Meskipun banyak system informasi di bangun untuk memecahkan
masalah, banyak juga yang lain dibangun untuk meraih peluang. Sistem informasi
yang membantu meraih peluang disebut Strategi Sistem Informasi. Strategi ini
dapat dikembangkan sejak awal mula, atau dapat dikembangkan dari strategi
system informasi yang telah ada pada organisasi. Strategi sistem informasi
dapat memperoleh pelanggan sebanyak-banyaknya dengan memberikan pelayanan
sesuai keinginan pelanggan. Teknologi Informasi berperan penting dalam
kontribusinya pada strategi bisnis
IT sebagai alat strategis. Di Tahun 2006 survei dari 408
para chief information officers oleh Majalah CIO mengungkapkan suatu fakta
menarik. 52 % CIO yang disurvei, bahwa dalam perusahaan mereka, unit IT
(Information Technology) telah dipandang sebagai suatu organisasi strategis.
48% lainnya IT di dalam organisasi mereka dipandang sebagai dukungan atau
fungsi mengorganisir. Menariknya adalah semakin kecil organisasi ( dalam hal
pendapatan), semakin baik pula IT (information technology) dipandang sebagai
suatu yang strategis.
Pencapaian Keunggulan
Kompetitif
8 Metode dasar untuk mendapatkan keunggulan kompetitif
1. Mengurangi biaya
· Perusahaan dapat unggul jika menjual lebih banyak unit
pada harga yang lebih rendah dari pesaing dengan peningkatan mutu dan
pengelolaan yang baik atau meningkatkan profit margin.
2. Meningkatkan tantangan untuk memasuki pasar
· Perusahaan dapat unggul jika menghambat pesainganya untuk
masuk ke pasar secara bebas,.Misalnya, Perusahaan tersebut berhak mendapat
perlindungan hukum dari hak kekayaan intelektual seperti penemuan atau karya
seni yang tidak digunakan secara bebas oleh pesaing.
3. Membangun biaya pengalihan yang tinggi
· Biaya pengalihan ialah biaya yang terjadi ketika pelanggan
berhenti membeli produk dan jasa dari satu bisnis dan mulai membeli barang
tersebut dari bisnis yang lain. Biaya pengalihan dapat berupa eksplisit,
seperti meminta bayaran dari penjual pada pelanggan yang membatalkan kontrak.
Dan implicit, seperti biaya tidak langsung dari waktu dan uang yang dihabiskan
untuk produk baru yang bersaing dengan produk lama. Tingginya biaya pengalihan
sering diterapkan ketika perusahaan menggunakan software yang mahal.
4. Menciptakan produk atau jasa yang baru
· Kemampuan untuk menciptakan produk atau jasa yang baru dan
unik yang dibutuhakan oleh banyak orang dan organisasi memberikan perusahaan
sebuah keunggulan kompetitif yang sangata besar. eBays sukses mendemontrasikan
keunggulan strategi sebagai pioneer, sebuah organisasi yang pertama kali
menawarkan produk atau jasa yang memiliki merek yang superior, teknologi dan
pengiriman yang lebih baik dari pesaingnya.
5. Diferensiasi produk dan jasa
· Gunakan system informasi untuk menggunakan produk dan jasa
baru, atau mengubah kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa yang
telah ada. Sebagai contoh ,Google terus memperkenalkan jasa pencarian baru dan
unik pada situs Webnya, seperti google Maps. Dan Apple menciptakan iPod pemutar
music digital portable yang unik, ditambah dengan layanan music Web online.
6. Meningkatkan kualitas produk dan jasa
· Sebuah Organisasi dapat meningkatkan produk dan jasa yakni
dengan menambah sesuatu pada produk atau jasa untuk meningkatkan nilai bagi
pelanggan. Misalnya perusahaan produk mobil Mercedez Benz menawarkan periode
garansi yang lebih lama dan interior mobil yang lebih nyaman serta body mobil
yang dapat melindungi penggunanya lebih baik jika terjadi kecelakaan.
7. Membangun aliansi
· Gunakanlah sistem informasi untuk mempererat hubungan
dengan pemasok dan kembangkan keakraban dengan pelanggan, misalnya Crysler
Corporation menggunakan SI untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok
terhadap jadwal produksi. Dan Amazon.com menjaga jejak preferensi pengguna
untuk pembelian buku dan CD, dan dapat merekomendasikan judul yang dibeli orang
lain kepada pelanggannya.
8. Mengikat supplier dan pembeli
· Organisasi dapat mencapai keunggulan kompetitif jika
mereka cukup kuat mengikat supplier untuk melakukan operasi mereka atau pembeli
untuk membeli produk mereka. Kekuatan tawar menawar merupakan kemampuan untuk
mempengaruhi pembeli dan supplier, dan juga pembelinya harus memperhatikan dan
mendengarkan mereka dengan menggunakan taktik.
Penerapan TI dalam organisasi perlu dikontrol karena
investasi bidang TI relatif sangat mahal; meliputi biaya
pengadaan/implementasi, biaya operasional, dan biaya pemeliharaan bahkan
termasuk biaya untuk sistem-sistem yang tidak berhasil. Tata kelola TI juga
diperlukan karena seringkali anggaran TI tersebar/terisolasi di berbagai satuan
kerja organisasi. Selain itu, dampak kegagalan investasi bidang TI (risiko)
berpotensi mematikan kelangsungan bisnis.
Terdapat gejala-gejala tidak terkontrolnya TI yang dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
· manajemen
bisnis dan manajemen TI jarang atau tidak saling berkomunikasi,
· pimpinan unit
TI tidak memahami kebutuhan bisnis,
· pimpinan unit
bisnis tidak memahami potensi inovasi berbasis TI,
· pimpinan unit
bisnis tidak memiliki rasa memiliki terhadap inisiatif TI,
· pengelolaan
TI terlalu birokratis dan lambat untuk mengakomodasi kebutuhan bisnis,
·
implementasi-implementasi TI sering gagal dalam memenuhi kebutuhan
bisnis atau terlambat dalam penyelesaiannya dan melampaui anggaran yang
disediakan,
· risiko
pemanfaatan TI tidak dipahami atau dikelola secara efektif sebagai bagian dari
risiko bisnis,
· kegagalan
unit TI organisasi untuk mematuhi ketentuan regulator atau kontrak dengan
penggunanya, dan
· tolok ukur
keberhasilan unit TI dipandang tidak ada artinya bagi unit bisnis pengguna.
SECTION 3
Desain Layanan
Desain Layanan
Desain Layanan adalah
tahap dalam siklus hidup layanan secara keseluruhan dan merupakan elemen
penting dalam proses perubahan bisnis.
Perannya Desain Layanan dalam Bisnis
Desain yang tepat dan inovatif layanan TI, termasuk arsitekturnya, proses, kebijakan dan dokumentasi, untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan dimasa akan datang bisnis yang telah disepakati.
Lima Aspek Utama dari Desain Layanan :
1. Solusi layanan baru atau perubahan.
2. Sistem manajemen layanan dan perangkatnya, khususnya Portfolio Layanan.
3. Arsitektur teknologi dan sistem manajemen.
4. Proses, peran dan kemampuan.
5. Metode pengukuran dan satuan.
Tujuan Desain Layanan sebagai berikut :
• Desain layanan untuk mempertemukan manfaat bisnis yang telah disetujui.
• Desain proses untuk menunjang sikus hidup layanan.
• Mengidentifikasi dan mengelola resiko.
• Desain keamanan dan kerentanan infrastuktur TI, lingkungan layanan, arsitektur, kerangka kerja,
dan dokumen untuk menunjang desain dari kuaitas solusi TI.
• Membangun keahlian dan kemampuan dalam TI.
• Berkontribusi terhadap keseluruhan peningkatan kualitas layanan TI.
Paket Desain Layanan (SDP):
Mendefinisikan aspek dalam layanan TI dan keseluruhan persyaratan dari setiap tingkatan dalam siklus hidup layanan. SDP dihasilkan untuk setiap layanan TI baru, perubahan mayor, atau layanan TI yang dikeluarkan.
SUMBER :
---, Brinkman, Richard. 1999. “Startegic Asset Management Framework”. South Australia: Government of
South Australia.
---, Glovia International. 2013. “Asset Lifecycle Management”. USA: Worldwide Headquarters, Inc.
Perannya Desain Layanan dalam Bisnis
Desain yang tepat dan inovatif layanan TI, termasuk arsitekturnya, proses, kebijakan dan dokumentasi, untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan dimasa akan datang bisnis yang telah disepakati.
Lima Aspek Utama dari Desain Layanan :
1. Solusi layanan baru atau perubahan.
2. Sistem manajemen layanan dan perangkatnya, khususnya Portfolio Layanan.
3. Arsitektur teknologi dan sistem manajemen.
4. Proses, peran dan kemampuan.
5. Metode pengukuran dan satuan.
Tujuan Desain Layanan sebagai berikut :
• Desain layanan untuk mempertemukan manfaat bisnis yang telah disetujui.
• Desain proses untuk menunjang sikus hidup layanan.
• Mengidentifikasi dan mengelola resiko.
• Desain keamanan dan kerentanan infrastuktur TI, lingkungan layanan, arsitektur, kerangka kerja,
dan dokumen untuk menunjang desain dari kuaitas solusi TI.
• Membangun keahlian dan kemampuan dalam TI.
• Berkontribusi terhadap keseluruhan peningkatan kualitas layanan TI.
Paket Desain Layanan (SDP):
Mendefinisikan aspek dalam layanan TI dan keseluruhan persyaratan dari setiap tingkatan dalam siklus hidup layanan. SDP dihasilkan untuk setiap layanan TI baru, perubahan mayor, atau layanan TI yang dikeluarkan.
SUMBER :
---, Brinkman, Richard. 1999. “Startegic Asset Management Framework”. South Australia: Government of
South Australia.
---, Glovia International. 2013. “Asset Lifecycle Management”. USA: Worldwide Headquarters, Inc.
http://satryaadipratama.blogspot.co.id/2010/08/technology-infrastructure-library-itil.html
http://anggitpangestuuu.blogspot.co.id/2016/03/manajemen-layana-sistem-informasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar