NERACA LAJUR
Neraca lajuradalah suatu kertas berkolom-kolom(berlajur-lajur) yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan-laporan keuangan dengan cara yang sistematis. Neraca lajur biasa disebut kertas kerja(work sheet).
Neraca lajur bukan laporan keuangan. Oleh karena itu neraca lajur tidak perlu dipublikasikan pada pihak luar.
Tujuan pembuatan neraca lajur:
- Untuk memudahkan penyusunan laporan keuanga.
- Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuanganyang formal.
- Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian
Penyusunan neraca lajur dimulai
dari neraca saldo sebelum diadakan penyesuaian dan kemudian dengan memasukkan
data-data penyesuaian dapatlah ditentukan data-data yang akan dicantumkan dalam
laporan keuangan. Neraca lajur tersebut haruslah disusun berkolom-kolom dan
untuk perusahaan dagang atau jasa biasanya terdiri dari 4 kolom yaitu :
- Kolom neraca saldo yang terdiri dari kolom D dan K
- Kolom adjustment yang terdiri dri kolom D dan K
- Kolom rugi laba yang terdiri dari kolom D dan K
- Kolom neraca akhir yang terdiri dari kolom D dan K
Adapun prosedur yang harus dilaksanakan dalam penyusunan neraca lajur sebagai berikut :
- Nama perusahaan, Neraca Lajur dan Periode penyusunan ditulis di tengah atas.
- Mengisi kolom keterangan untuk nama akun-akun.
- Menyiapkan neraca saldo pada kertas kerja dengan memasukkan angka-angka dari setiap saldo akun yang ada di buku besar dan dijumlahkan dari akun pada neraca saldo ke kolom 1 sebelah debit dan ke 2 sebelah kredit.
- Menyiapkan penyesuaian dalam kolom penyesuaian dengan
memasukkan angka-angka dari jurnal penyesuaian pada kolom penyesuaian.
Kolom ke 3 sebelah debit, ke 4 sebelah kredit dan setiap kolom
dijumlahkan. Kita perlu mengingat bahwa penyesuaian
tidaklah dijurnal hingga kertas kerja selesai diselesaikan dan laporan keuangan telah disiapkan. - Memasukkan saldo-saldo yang telah disesuaikan dalam kolom neraca saldo setelah penyesuaian dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan kolom neraca saldo dan kolom penyesuaian (penjumlahan atau pengurangan dari kolom 1,2,3 dan 4) dari masig-masing akun dan hasilnya dimasukkan ke kolom 5 dan ke 6 (neraca saldo setelah disesuaikan) kolom ke 5 harus dijumlah begitu juga kolom ke 6.
- Berdasarkan angka dari neraca saldo setelah disesuaikan (kolom 5 dan 6) dipilih akun pendapatan dan beban dan dimasukkan ke kolom laporan laba rugi yaitu kolom ke 7 debit dan kolom 8 kredit. Kolom ke 7 dijumlah dan juga kolom 8, jika kolom 8 lebih besar dari pada kolom7 maka laba, angka selisih dimasukkan pada kolom 7 dan sebaliknya.
- Masih berdasarkan angka dari kolom neraca saldo setelah disesuaikan, maka dipilih akun modal, laba (kolom ke 7) atau rugi (kolom 8) dan prive dimasukkan ke kolom perubahan modal yaitu kolom 9 debit dan kolom 10 kredit. Pada perusahaan yang mengalami laba, maka angka laba dari kolom 7 dimasukkan ke kolom 10, jika rugi dari angka kolom 8 dimasukkan ke kolom 9. Kolom 8 dijumlahkan dan juga kolom 9, selisih yang terjadi merupakan modal akhir yang dimasukkan ke kolom 9
Dari contoh tersebut dapat dilihat
bahwa jumlah sisi kredit(pendapatan) lebih besar dari pada jumlah sisi
debit(beban). Selisih lebih untuk sisi kredit menunjukkan laba bersih.
Adapun prosedur penyusunan neraca lajur adalah sebagai berikut.
1. Memasukkan saldo-saldo yang terdapat dalam rekening buku besar ke dalam kolom Neraca Saldo (NS) pada formulir neraca lajur, di mana jumlah debit dengan jumlah kredit harus sama.
1. Memasukkan saldo-saldo yang terdapat dalam rekening buku besar ke dalam kolom Neraca Saldo (NS) pada formulir neraca lajur, di mana jumlah debit dengan jumlah kredit harus sama.
2. Membuat jurnal penyesuaian dengan menganalisis
data dan memasukkan ke dalam neraca lajur kolom Ayat Penyesuaian (AP).
3. Menjumlahkan atau mencari selisih antara kolom
Neraca Saldo dengan kolom Ayat Penyesuaian, dan mengisi kolom Neraca Saldo
setelah Disesuaikan (NSD).
4. Memindahkan jumlah-jumlah di dalam kolom Neraca
Saldo setelah Disesuaikan ke dalam kolom Laba/Rugi dan kolom Neraca.
a. Untuk rekening riil atau neraca yakni rekening Harta, Utang, dan Modal, harus dipindahkan ke dalam neraca lajur kolom Neraca.
b. Untuk rekening nominal atau laba rugi yakni rekening Pendapatan dan Beban, harus dipindahkan ke dalam neraca lajur kolom Laba/rugi.
5. Menjumlahkan kolom laba rugi dan neraca.
Seandainya kolom laba rugi lebih besar sebelah kredit, berarti laba, maka
jumlah laba dipindahkan ke kolom neraca sebelah kredit. Sebaliknya, jika jumlah
dalam kolom laba rugi lebih besar sebelah debit berarti rugi, maka jumlah rugi
dipindahkan ke kolom neraca sebelah debit.
Contoh:
Di bawah ini adalah saldo-saldo yang terdapat
dalam buku besar, Perusahaan ADHI JAYA, Medan per 31 Desember 2005.
Data penyesuaian per 31 Desember 2005 sebagai berikut.
a. Persediaan perlengkapan kantor yang masih ada akhir tahun
2005 sebesar Rp 800.000,00
b. Sewa tersebut dibayar tanggal 2 Desember 2005 untuk
jangka waktu 1 tahun mulai dari Desember 2005 sampai
dengan November 2006.
c. Penyusutan atas peralatan kantor tahun 2005 sebesar
Rp500.000,00.
d. Gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp1.000.000,00.
e. Pendapatan jasa yang masih harus diterima sebesar
Rp1.000.000,00.
Akun yang masih harus dibuka adalah:
506 Beban perlengkapan kantor
507 Beban sewa
508 Beban penyusutan peralatan kantor
122 Akumulasi penyusutan peralatan kantor
202 Utang gaji
Diminta:
Susunlah ayat penyesuaian dalam jurnal umum dan neraca lajur 10 kolom!
Jawab:
a. Ayat penyesuaian dalam jurnal umum dari Perusahaan ADHI JAYA, Medan akan tampak seperti berikut.
b. Kertas kerja atau neraca lajur
Dari semua data akuntansi Perusahaan ADHI JAYA, Medan dapat disusun neraca lajur sebagai berikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar